Sejarah Pesantren

Pondok Pesantren Modern (PPM) Surya Buana Malang lebih sering disingkat PPM SB yang terletak di Jalan Gajayana Kelurahan Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang didirikan pada 13 November 1996 dibawah asuhan H. Drs. Abdul Djalil Zuhri,M.Ag. dan Ibu Dra. Hj. Sri Istuti Mamiek, M.Ag.

Nama Surya Buana yang terdiri dari dua kata, Surya berarti Matahari dan Buana berarti Bumi, yang keduanya menyimpan harapan besar yakni adanya keterpaduan pemikiran dan praktek bermasyarakat antara Organisasi Besar di Indonesia, yakni Muhammadiyah yang berlambangkan Matahari (Surya) dan Nahdlotul Ulama (NU) yang berlambangkan Bumi (Buana). 

Sebagaimana yang disampaikan almarhum Abah Djalil, lahirnya surya buana memiliki misi besar melahirkan generasi yang memiliki pemikiran seimbang (wasathiyah/moderat) dengan berbagai golongan manapun, dan mewujudkan generasi umat Islam yang membawa Rahmatal lil ‘alamiin, berdiri kokoh diatas semua pemikiran dan golongan, yang ada hanya Islam, ukhuwah Islamiyah.

Sebagai pondok pesantren modern maka kiblat pembelajarannya senantiasa berdasar perkembangan zaman, wacana-wacana termutakhir menjadi bahan pembelajatan dan tentunya tetap berpegang pada Al-Qur’an dan Sunnah serta fatwa guru, senantiasa menjaga istiqomah dan sanad keilmuan.

Visi:

Pencerahan Ilmu, Amaliah, dan Ilmiah berbekal Imtaq dan Iptek.

Moto   :   العالم يقتدى به والعارف يقتدى به

Misi    :

  1. Membentuk pola pikir kritis, kreatif, inovatif, dan berakhlaqul karimah dalam lingkungan Islami yang kondusif;
  2. Mengembangkan kedalaman spiritual, keagungan akhlak, dan kekuatan intelektual;
  3. Mengembangkan tradisi berfikir yang didasari oleh kemantapan penghayatan, dan pengamalan nilai-nilai agama Islam.
  4. Menumbuhkembangkan sikap disiplin dan bertanggungjawab dalam bermasyarakat.